Pembukaan


Terima Kasih Kepada Seluruh Muslimin Dan Muslimat Yang Telah Berkunjung Ke Blog Kami, Semoga Apa Yang Anda Baca Didalam Blog Ini Dapat Bermanfaat. Sekali Lagi Syukron Katsir, Salam Ukhuwah Islamiyah.

BERSATULAH ISLAM TEGAKKANLAH AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR.

Sabtu, 08 Juli 2023

 Di Atas Ozon, Wali Paidi Diberitahu Bagaimana Kiamat Dunia Dimulai


DutaIslam.Com –

 

Wali Paidi terdiam di atas distro MORKL. Mas Sakti tersenyum memperhatikan Wali Paidi yang ada di depannya itu. Hening yang sangat lama menghinggapi mereka.

"Tidur saja dulu kang di sini," ucap Mas Sakti.

"Nanti saja. Belum ngantuk mas".

Namun, tak lama kemudian Wali Paidi merasakan kantuk berat tak dapat dicegah. Ia pun tertidur. Anehnya, tidurnya seakan masih terjaga. Walaupun mimpi, Wali Paidi merasakan dirinya seakan masih berposisi duduk di depan Mas Sakti, sama persis seperti jagongan sebelum tertidur pulas.

Suara itu tiba-tiba muncul: 
bler....bler....bler.......

Di depan toko, Wali Paidi berdiri dan berjalan ke jendela toko. Wali Paidi melihat kakak Mas Sakti datang naik Harley, lengkap dengan jaket dan celana hitam khas pengendara motor 
gedhe. Kakak Mas Sakti ini turun dari mogenya.

Wali Paidi tersenyum melihat kakak Mas Sakti tersebut mencopot helmnya. Rambutnya keren. Samping kanan dan kiri dicukur habis hanya tinggal tengah kepala sampai ke belakang yang dibiarkan memanjang.

Mas Sakti turun menyambut kakaknya. Dan, mereka berdua naik ke atas toko. Wali Paidi mencium tangan kakak Mas Sakti.

"Ini toh Wali Paidi, hmm....," ucap kakak Mas Sakti.

"Inggih mas 
nggih niki larene (orangnya)".

Setelah ngopi dan merokok sebentar, terdengar suara lagi: "
bler....bler.....". Rupanya ada Harley lagi yang datang saat itu.

"Itu Bang Yik Terongan sudah datang. Ayo berangkat, ayo kamu ikut juga," kakak Mas Sakti mengajak Wali Paidi.

Wali Paidi berboncengan dengan Yik Terongan, sementara Mas Sakti berboncengan dengan kakaknya. Seumur-umur, Wali Paidi baru kali ini merasakan naik Harley dengan kecepatan yang tinggi.

Wali Paidi merasakan, dalam mimpinya itu, seakan jalan yang dilaluinya menuju ke langit, bukan datar bumi. Mereka berempat baru berhenti ketika di depannya berdiri megah sebuah istana yang sangat indah. Wali Paidi, Yik Terongan, Mas Sakti dan kakaknya segera turun dari motor, dan berjalan ke arah istana.

Wali Paidi melihat bumi dari atas tampak diselimuti cahaya biru, "inikah lapisan ozone?" batinnya. Kakak Mas Sakti mendekatinya.

"Apa yang kamu lihat itu memang banyak yang menyebutnya sebagai lapisan ozone. Sebenarnya lapisan biru yang mengitari bumi itu adalah cahaya iman yang terpancar dari hati setiap orang Islam. Kalau iman umat Islam semakin tipis, maka lapisan biru itu juga akan ikut menipis, dan cahaya matahari akan langsung masuk menerobos bumi. Kalau cahaya iman sudah habis, maka terjadilah kiamat," jelas kakak Mas Sakti sambil menepuk pundak Wali Paidi.

Setelah menjelaskan tentang lapisan ozon, kakak Mas Sakti mengajak Yik Terongan dan adiknya masuk ke dalam istana, "kamu belum waktunya masuk, jaga motor saja di luar," ucap kakak Mas Sakti.

"Hahahaha.....santai saja. Sebentar lagi sampeyan boleh masuk," olok Mas Sakti karena Wali Paidi nampak gugup.

"Siap bos!" Balas Wali Paidi.

[dutaislam.com/ab]





 Wali Paidi Lupa Kecantikan Mulan Jameela Karena Ucapan Mas Sakti Ini



DutaIslam.Com –

 

Usai shalat Magrib, Wali Paidi langsung menuju Jalan Sokarno-Hatta, Malang. Dari jalan itu Wali Paidi belok ke kiri. Setelah berjalan hampir satu kilo, Wali Paidi melihat habib yang dicarinya, habib yang dikiranya tukang becak. Wali Paidi melihat habib tersebut memasuki sebuat toko distro. Wali Paidi mengarahkan sepedanya ke kanan, tertampang tulisan didepan toko "MORKL" outlet.

Wali Paidi celingak celinguk di depan toko, mencari habib yang lari ke sana, "mungkin aku salah lihat, kok ia tak ada ada di sini," batinnya.

Tak lama kemudian keluar pemuda jangkung agak kurus menghampiri Wali Paidi, "kang, katanya mondok, kok keluyuran sampai kesini?" Kata pemuda itu.

"Wah wah, mas sakti toh, kok bisa di sini?" Wali Paidi tentu kaget. Kurus tapi bisa melayang sukses menyusul Wali Paidi.

Ternyata Wali Paidi mengenal pemuda jangkung itu. Dialah mas sakti yang oleh Wali Paidi sudah dianggap sebagai kakak tuanya, walau umurnya masih di bawah Wali Paidi.

Setelah saling mengolok-ngolok khas wahabi, eh khas santri, mas sakti mengajak masuk Wali Paidi ke dalam toko, "ayo ngopi diatas aja kang!" ajaknya.

Mas Sakti menaiki tangga menuju ke atas toko Wali Paidi serta melanjutkan obrolan sambil ngopi, kadang mereka tertawa lepas, dan kadang pula. disela-sela obrolan mereka, berdua bilang: Amin....Amin...!

Wali Paidi menselonjorkan kaki dan merebahkan tubuhnya. Di depannya, duduk mas sakti sambil membaca koran bekas.

"Baca apa mas?"

"Ini baca Ahmad Dhani didemo," jawab Mas Sakti

"Soal apa mas?"

"Ini Ahmad Dhani pas konser menginjak lafadz Allah, kan logo Band Dewa itu ada rangkaian lafadl Allah, sedang lantai panggungnya ada gambar besar logo Dewa yang ada lafads Allah tersebut".

"Menurut sampeyan gimana, mas?"

Mas Sakti terdiam agak lama. Setelah menaruh korannya dan menyeruput kopinya, mas sakti menyalakan rokok Mild-nya, kemudian berkata:

"Menurut syariat, Dhani ini salah, tapi hakekatnya kita semua ini berdiri di atas lafadl Allah".

"Maksud dan contoh jelasnya gimana mas?" Tanya Wali Paidi. Orang ini Wali rendahan, banyak tanya.

Mas Sakti berdiri memanggil temannya yang ada di bawah, "Ping, tolong ambil kaca mata di bawah, terus bawa kesini," pinta Mas Sakti kepada rewang tokonya.

Tidak lama kemudian datang teman Mas Sakti membawa kacamata dan menyerahkan kepada Mas Sakti, "Kamu pakai kacamata ini!" Pinta Mas Sakti sambil menyerahkan kacamatanya kepada Wali Paidi.

Wali Paidi duduk, dan memakai kaca mata yang diberikan Mas sakti.

"Ya Allah....Allahu Akbar....!" jerit Wali Paidi.

Dalam pandangan Wali Paidi seluruh dinding toko dan lantainya terangkai lafads Allah. Wali Paidi kemudian mengarahkahkan pandangannya ke bawah, lantai yang didudukinya, yang juga terangkai banyak lafadl Allah. Banyak banget.

Wali Paidi agak ketakutan melihat ini semua, dan Wali Paidi juga melihat nafas yang keluar dari hidung Mas Sakti membentuk lafadl Allah. Dalam pandangan Wali Paidi, seluruh permukaan bumi ini ada rangkaian lafadl Allahnya.

Dengan berlinang air mata takjub, Wali Paidi menyerahkan kembali kacamata itu kepada Mas Sakti.

Tersenyum, Mas Sakti mengatakan begini: "
Andai hijab hati kita dibuka oleh Allah, maka seluruh benda dan seluruh permukaan bumi terangkai lafadl Allah, betapa tidak punya malunya kita kalau kita berbuat maksiat di atas rangkaian lafadl Allah, mungkar kepadanya. Sedangkan kita berada berada di atas buminya".

Wali Paidi semakin tesedu-sedu, dan tidak bisa dicegah, Wali Paidi menangis keras, lupa kalau Mulan Jameela sekarang adalah istri Ahmad Dhani.

[dutaislam.com/ab]